PENDAHULUAN
Shalom, selamat pagi Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Hari ini kita kembali berkumpul di rumah Tuhan, pada hari Minggu yang kudus, untuk menaikkan syukur, doa, pujian, dan menyerahkan hidup kita di hadapan-Nya. Minggu lalu kita telah bersama-sama merenungkan Firman Tuhan dari Imamat 25:23-28 tentang Penebusan Tanah, di mana Allah mengingatkan umat-Nya bahwa tanah itu milik Tuhan dan kita hanyalah pendatang dan orang asing di dalamnya. Dari sana kita belajar bahwa Allah menyediakan jalan pemulihan dan penebusan bagi umat-Nya.
Hari ini, kita akan melanjutkan pembacaan Firman Tuhan dari Imamat 25:29-34 dengan perikop Penebusan Rumah. Jika tanah berbicara tentang kehidupan dan sumber penghidupan, maka rumah adalah lambang tempat tinggal, kehangatan keluarga, serta identitas umat. Allah mengajarkan bahwa rumah pun tidak boleh dipandang sebagai milik mutlak, melainkan sebagai anugerah yang Ia percayakan, dan tetap ada jalan penebusan ketika umat-Nya jatuh dalam kesulitan.
Dalam Alkitab Perjanjian Lama, kata yang sering dipakai untuk "rumah" adalah:
(bayit) ...Arti dasar: rumah, tempat tinggal, bangunan fisik. Lebih luas bahwa didalam rumah itu ada suatu : keluarga, keturunan, bahkan suatu bangsa. Contoh: "Rumah Daud" (2 Samuel 7:11) bukan hanya bangunan, tetapi garis keturunan dan kerajaan Daud.
'ohel ...berarti "kemah" Digunakan terutama untuk menggambarkan tempat tinggal sementara di padang gurun (contoh: Kemah Pertemuan). Jadi, bagi orang Israel, "rumah" bukan sekadar tempat tinggal fisik, tetapi juga melambangkan identitas, keluarga, warisan, dan hubungan perjanjian dengan Allah.
Pandangan Orang Israel tentang Rumah : Rumah adalah Warisan dan Identitas Setiap keluarga Israel mendapat bagian tanah dan rumah sebagai pusaka dari Tuhan (Yosua 24). Rumah terikat pada tanah, dan tanah adalah milik Allah ....karena itu tidak boleh dijual mutlak (Imamat 25).
Rumah adalah Pusat Kehidupan Keluarga: Di rumah, iman diwariskan: doa, hukum Taurat, dan kasih diajarkan (Ulangan 6:6-9). Rumah adalah tempat orang tua mengajarkan identitas umat Allah kepada anak-anak.
Rumah sebagai Simbol Perlindungan dan Keselamatan: Contoh: rumah yang ditandai darah anak domba pada malam Paskah (Keluaran 12). Rumah dipandang sebagai tempat Allah melindungi umat-Nya.
Banyak suku punya pandangan tentang rumah: Rumah Sebagai pusat kehidupan sosial dan budaya dan sebagai Identitas dan warisan.,Rumah sebagai tempat perlindungan,
Saudara-saudari, ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah Tuhan yang tidak pernah membiarkan umat-Nya kehilangan harapan. Baik tanah maupun rumah, baik hidup maupun keluarga, semuanya berada dalam rencana dan pemeliharaan Allah.
PENJELASAN AYAT PERAYAT:
Bapak/Ibu/Jemaat Tuhan mari kita bahas Imamat 25:29-34 dengan memperhatikan ayat demi ayat, dan menjadi nats inti pada ayat ke 31.
1. Ayat 29 "Apabila seseorang menjual rumah di dalam kota yang berpagar tembok, maka hak penebusannya berlaku sampai lewat setahun penuh sejak ia dijual; selama setahun itu ia berhak menebusnya." Penjelasan: Rumah di dalam kota bertembok punya aturan berbeda dari tanah. Pemilik diberi kesempatan satu tahun penuh untuk menebus kembali rumahnya yang terjual. Hal ini menekankan kasih Allah yang memberi waktu bagi pemulihan, namun juga batasan yang jelas agar ada kepastian hukum dan keteraturan dalam kehidupan umat.
2. Ayat 30"Tetapi jikalau rumah yang di dalam kota yang berpagar tembok itu tidak ditebus dalam setahun yang lengkap, maka rumah itu menjadi hak pembelinya turun-temurun, dan pada Yobel pun tidak boleh ditebus kembali."
Penjelasan: Jika tidak ditebus dalam setahun, rumah tersebut menjadi milik permanen pembeli dan bahkan pada tahun Yobel pun tidak kembali. Ini menegaskan bahwa hak penebusan ada waktunya---bukan tanpa batas. Hal ini mendidik umat Israel untuk menghargai waktu kesempatan yang Allah berikan.
3. Ayat 31"Tetapi rumah-rumah di desa-desa yang tidak mempunyai tembok keliling, dianggap sama dengan ladang di tanah; dapat ditebus kembali dan pada Yobel bebas pula." Penjelasan: Berbeda dengan rumah di kota, rumah di desa dipandang sama seperti tanah. Karena tanah adalah milik Tuhan, maka rumah di desa dapat ditebus kapan saja dan pada tahun Yobel otomatis kembali kepada pemilik semula. Ini menekankan bahwa desa--sebagai pusat penghidupan pertanian--tetap dijaga sebagai warisan umat.
4. Ayat 32"Mengenai kota-kota orang Lewi, rumah-rumah di kota-kota mereka, mereka selalu berhak menebusnya." Penjelasan: Khusus bagi orang Lewi (suku imam), mereka mendapat hak penebusan rumah yang lebih luas. Mereka tidak memiliki tanah pusaka seperti suku lain, karena tugas mereka adalah melayani Tuhan. Maka, Allah melindungi kediaman mereka dengan memberi hak penebusan permanen, supaya mereka tidak kehilangan tempat tinggal.
5. Ayat 33"Kalau seorang membeli dari seorang Lewi, maka rumah itu, yaitu rumah yang dijual di kota mereka, harus dikembalikan pada Yobel, karena rumah-rumah di kota-kota orang Lewi adalah milik mereka di tengah-tengah orang Israel."Penjelasan: Rumah orang Lewi tetap dianggap milik mereka, bahkan jika dijual. Pada tahun Yobel, rumah itu otomatis kembali. Allah melindungi kehidupan imam Lewi supaya pelayanan mereka tetap terjamin.
6. Ayat 34"Padang-padang penggembalaan sekitar kota-kota mereka jangan dijual, karena itu milik pusaka mereka untuk selama-lamanya." Penjelasan: Tanah penggembalaan sekitar kota orang Lewi tidak boleh dijual sama sekali. Itu adalah pusaka permanen yang tidak bisa diganggu gugat. Ini memperlihatkan kesetiaan Allah menjaga kehidupan para pelayan-Nya agar selalu ada sumber penghidupan.
PESAN PENTING UNTUK DILAKUKAN :
Melalui pembacaan Imamat 25:29-34 dengan tema Penebusan Rumah, berpusat pada nats inti ayat 31. Mengantar kita untuk memahami apa pesan penting dari teks ini untuk kita semua pada minggu kerja yang baru:
1. Allah adalah Pemilik Sejati Kehidupan dan Rumah Tangga Kita: Rumah dalam teks melambangkan tempat tinggal,di dalam rumah ada istri,suami,anak dan keluarga, dan kehidupan sehari-hari. Kita diajak untuk menyadari bahwa semua yang kita miliki--rumah, keluarga, pekerjaan---bukanlah milik mutlak kita, melainkan anugerah Tuhan yang dipercayakan. Karena itu, kita harus hidup dengan rasa syukur dan bertanggung jawab dalam mengelola rumah tangga kita.
2. Allah Memberikan Jalan Penebusan dan Pemulihan: Dalam hukum Yobel, rumah di desa bisa ditebus kembali dan dikembalikan. Ini menunjuk pada Allah yang tidak pernah menutup pintu harapan bagi umat-Nya. Pesan bagi jemaat: seburuk apapun keadaan kita, selalu ada jalan kembali kepada Tuhan. Baik dalam kegagalan, kesalahan, atau kesulitan, Allah membuka jalan pemulihan.
3. Hargai Kesempatan yang Allah Berikan: Ada batas waktu untuk penebusan rumah di kota (setahun penuh) harus ditebus,jika tidak menjadi milik pembeli,konsep rumah kota adalah property artinya rumah yang bisa di jual,Rumah di Desa adalah hak waris yang harus ditebus atau dibebaskan pada Tahun Yobel. Artinya, kesempatan dari Tuhan jangan disia-siakan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita diingatkan untuk segera memperbaiki hubungan dengan Tuhan, sesama, dan keluarga, jangan menunggu sampai terlambat.
4. Rumah Sebagai Tempat Ibadah dan Kasih: Rumah bukan hanya bangunan fisik, tetapi pusat kehidupan rohani keluarga. Jemaat diajak untuk menjadikan rumah sebagai "mezbah keluarga", tempat doa bersama, firman Tuhan dibacakan, kasih Kristus diwujudkan, dan nilai iman diwariskan kepada anak-anak. Di rumah segala hal diajarkan dan di rumah kita dapat berjumpa dengan Tuhan dan Semua anggota Keluarga,Di rumah tempat kita berevaluasi sepanjang sehari kita berpisah karena kerja dan sekolah,tetapi ketika malam pun tiba bersykurlah karena Tuhan.
5. Panggilan untuk Menjadi Alat Pemulihan bagi Sesama: Seperti Allah memberi jalan penebusan rumah, kita juga dipanggil untuk menjadi saluran kasih dan pengampunan. Dalam kehidupan sehari-hari, jemaat bisa memulihkan relasi yang retak, menolong orang lain yang sedang dalam kesulitan, dan menghadirkan kasih Kristus di tengah masyarakat.
6. Rasul Paulus katakan II Kor 5:1 Apabila Kemah tempat kediaman kita di bumi di bongkar,Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di Sorga, Yoh 14:2 Yesus berkata di Rumah Bapa Ku banyak tempat Tinggal... untuk itu carilah Rumah yang abadi di Sorga. Amin
Kesimpulan : Bisa kita Nyanyikan Nyanyian Pujian NKI 303 Rumah bapak " Ke Rumah Tempat Yang Senag".....
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini